Kamis, 16 Mei 2013


gugup saat disuruh presentasi didepan kelas ? gugup saat akan berkencan dengan pacar? atau tidak bisa duduk diam, tangan dan kaki anda gelisah ? Telapak tangan anda mulai berkeringat, tidak merasa tenang dan gugup?

Gugup adalah suatu penyakit yang bisa datang tiba-tiba. Gugup bisa dialami oleh siapa saja dan kapan saja. Gugup kadang terjadi saat kita berbicara dihadapan banyak orang, saat bertemu orang spesial, saat bertemu guru/dosen killer, dan gugup saat wawancara kerja. Terkadang penyebab kekacauan dana kehancuran pidato maupun pembicaraan kita adalah karena gugup.

Jika anda mengalami situasi gugup sebenarnya itu adalah sesuatu yang bagus untuk anda, pada gugup sebenarnya kita sedang melewati / keluar dari zona nyaman kita dan itu adalah sesuatu yg harus dihadapi. tetapi anggapan / persepsi negatif tentang rasa gugup menghalangi kita menuju level berikutnya sebagai manusia. 
 
salah satu cara mengurangi rasa gugup adalah janganlah kita membatasi diri terhadap apa yg menjadi potensi kita, cobalah menjalani sesuatu hal yg baru
 
Secara psikologis hal yg membuat gugup adalah pikiran ragu-ragu yang kita miliki. anda harus mengurangi pikiran2 tsb dan menutupinya dengan sesuatu yg membuat kita percaya diri.

Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menghilangkan rasa gugup :


  1. FOKUS PADA TUJUAN AWALKadang hal-hal konyol seperti bagaimana orang lain berfikir tentang penampilan kita dapat membuat kita gugup. solusinya adalah abaikan itu dan fokuslah pada tujuan awal kita berada. sebagai contoh saat sedang interview untuk mendapatkan pekerjaan fokuslah pada pertanyaan yang diajukan dan bagaimana kita bisa menjawab dengan baik. 
  2. CARILAH TEMAN YANG BERSAMA ANDAcara paling mudah untuk menghilangkan gugup adalah dengan mencari teman yang dapat membantu anda untuk tetap fokus pada masalah yang sedang dihadapi. 
  3. BUAT DIRI ANDA SIBUKadanya waktu kosong merupakan salah satu penyebab kita menjadi gugup. tetap fokus kan fikiran anda pada atau mengalihkan perhatian kepada sesuatu yang membuat anda tenang. 
  4. TAHU APA YANG AKAN ANDA KATAKANanda bisa menanyakan kepada beberapa public speaker yang sukses dengan persentasinya apa rahasianya. jawabannya adalah 'SIAP'. siap dengan rencana apa saja yg akan anda lakukan dan menyiapkan  langkah pencegahan/solusi atas kemungkinan yg akan terjadi.  
  5. BERSIKAP DAN BERFIKIR POSITIFketika kita berfikir tentang sesuatu dan itu akan cenderung menjadi kenyataan. segala sesuatu yang anda lakukan sebelumnya seperti berjalan, belanja atau membeli mobil bermula dari pikiran kita. berfikirlah positif tentang apa yang membuat anda gugup dan itu akan mengurangi rasa gugup 
  6. BERUSAHALAH BERPENAMPILAN BAIK YANG MEMBUAT ANDA NYAMAN SEHINGGA MENAMBAH KEPERCAYAAN DIRIMengenakan pakaian yang baik dapat menambah kepercayaan diri dan mengurangi kegelisahan anda serta itu akan menunjukkan bahwa anda menghormati diri anda sendiri dan orang lain di sekitarnya  
  7. Yakin, Yakin  adalah sebuah semangat dari dalam diri kamu.jika kamu yakin hal yang akan kamu lakukan akan berjalan dengan baik, karena dengan yakin anda akan berpikir positif, bersemangat, percaya diri dan bisa mengusir rasa gugup. tapi jika anda kurang yakin terhadap sesuatu yang akan anda lakukan, lebih baik anda membatalkan itu.
  8. Berdoa

    Yang terakhir adalah Berdoa, dengan berdoa, tuhan akan menolong hambanya yang mau berusaha dan berdoa. dan dengan berdoa hati anda akan menjadi lebih tenang dan lebih yakin dan percaya diri


Strategi Obrolan agar Anak & Suami Mau Lebih Terbuka kepada Anda

Kesibukan seringkali jadi alasan kurangnya komunikasi antar anggota keluarga. Padahal, komunikasi yang efektif adalah kunci untuk mempertahankan rumah tangga dan keluarga yang harmonis.

Tanpa disadari, berbagai permasalahan dalam keluarga kerap muncul akibat kurang efektifnya komunikasi. Apabila kondisi tersebut dibiarkan terlalu lama, bukan tidak mungkin masalah kecil bisa jadi konflik besar seperti gumpalan bola salju.

Komunikasi efektif tidak selalu diukur dari banyaknya frekuensi perbincangan atau pertemuan keluarga. Paling penting adalah kualitas kebersamaan dan dari obrolan itu bisa menghasilkan sesuatu yang memberikan solusi. Oleh karena itu menciptakan komunikasi efektif perlu strategi yang pintar. Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, Psi, berbagi tipsnya untuk Anda.

1. Mendengarkan
Bukan sekadar mendengar apa yang disampaikan suami atau anak Anda. Tapi perhatikan juga intonasi suara, ekspresi wajah dan pertahankan kontak mata. Hal ini penting untuk membaca dan memahami apa yang sebenarnya mereka maksud.

2. Bertanya
Untuk lebih menggali apa yang anggota keluarga sampaikan, pastikan ada interaksi yang intens. Tapi usahakan tidak mencecar dengan banyak pertanyaan sekaliguus.

3. Pilih Momen Khusus
Pemilihan waktu jadi hal utama untuk mewujudkan komunikasi efektif di lingkungan keluarga. Anda bisa memilih momen saat makan malam atau setelahnya, menonton TV, menjelang tidur atau di akhir pekan. Pastikan momennya menyenangkan.

4. Atur Gerak & Posisi Tubuh
Ketika obrolan mengarah pada topik yang sensitif dan membuat emosi suami atau anak meledak-ledak, jaga suasana agar tetap tenang dengan bersikap tenang juga. Jangan sampai intonasi vokal Anda meninggi karena bisa memancing emosi lawan bicara.

5. Sambil Melakukan Aktivitas yang Menyenangkan
Cari hal-hal apa saja yang disukai suami atau anak dan jadikan itu sebagai pembuka topik yang ingin dibicarakan. Misalnya saja ajak bermain board game, monopoli, Uno atau scrabble. Komentari hasil permainan dan hubungkan dengan kondisi saat ini.

Strategi lainnya, ajak mengobrol sambil menghidangkan camilan dan minuman. makanan dan minuman merupakan 'ice breaking' yang efektif untuk memecah kebekuan.

Rabu, 15 Mei 2013


MATERI BIMBINGAN KARIR PRIBADI

1.      Konsep Dasar Bimbingan Pribadi
Berkaitan dengan bimbingan pribadi, pada intinya adalah membentuk pribadi yang matang dan mandiri para murid, dengan karakteristik sebagai berikut :
a.   Pemahaman diri (self understanding). Dalam hal ini, murid dapat memahami dirinya sendiri akan potensi yang dimilikinya serta permasalahan yang dihadapinya.
b.   Penerimaan diri (self acceptance-Qona’ah). Dalam hal ini, murid hendaknya dapat menerima diri apa adanya potensi-potensi dan anugerah dari Allah, baik itu yang sesuai dengan harapan murid tersebut ataupun tidak (perbedaan antara ideal self dengan actual self).
      2.      Karakteristik Pribadi Sosial Murid Mi/Sd
Ada tiga ciri utama pada masa ini yang menunjukkan bperbedaan dengan masa sebelumnya (Hurlock
, 1980 : 149-199):
a.   Dorongan anak untuk masuk kedalam dunia permainan dan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan otot-otot.
b.   Dorongan anak untuk keluar dari lingkungan rumah dan masuk kedlam kelompok teman sebaya
c.   Dorongan mental untuk mematuhi dunia konsep-konsep logika, simbol dan komunikasi secara dewasa.
Berikut ini dikemukakan beberapa aspek psiko-fisik anak usia MI/SD :
a.   Keadaan fisik dan keterampilan
Hurlock (1980:4) mengemukakan empat kategori keterampilan yang dimiliki anak-anak pada usia MI/SD ini, yaitu :
1)   Keterampilan monolog diri sendiri
2)   Keterampilan menolong orang lain
3)   Keterampilan sekolah
4)   Keterampilan bermain
b.      Kemampuan bahasa
c.       Keadaan emosi
d.      Sikap dan perilaku moral

TUJUAN DAN RAGAM MASALAH BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI
1.   Tujuan Bimbingan dan Konseling Pribadi
Tujuan BK pribadi agar peserta didik dapat :
a.   Memilii komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
b.   Memiliki sifat toleransi terhadap umat beragama lain
c.   Memiliki pemahaman tentang irama kehidupan
d.   Memiliki pemahaman dan peneriamaan diri secara objektif dan konstruktif
e.   Memiliki sikap positif atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain
f.   Memiliki kemampuan untuk melakukan pilihan secara sehat
g.   Bersikap respek terhadap orang lain
h.   Memiliki rasa tanggung jawab
i.    Memilki kemampuan berinteraksi sosial (human relationship)
j.    Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan konflik (masalah)
k.   Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan secara efektif
2.   Ragam Permasalahan Pribadi Peserta Didik
Secara terinci, peserta didik dalam lingkup persekolahan pada umumnya menghadapi permasalahan pribadi-pribadi sebagai berikut :
a.   Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengwmbangan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT
b.   Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatamn yang lebih kreatif, produktif dan normatif baik dalam keseharian maupun untuk peran di masa yan akan datang
c.   Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi dan penyaluran dan pengembangannya pada/melalui kegiatan yang kreatif dan normatif dan produktif
d.   Pemantapan tentang kelemahan diri dan usaha penanggulangannya
e.   Pamantapan kemampuan pengambilan keputusan
f.   Pemantapan kemampuan mengarahkan diri diri sesuai dengan keputusan yang telah diambil
g.   Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat jasmani dan rohani
h.   Pemantapan kemampuan komunikasi
i.    Pemantapan kemampuan meneriama dan menyampaikan argumentasi secara dinamis, kreatif, normatif dan produktif
j.    Pemantapankemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan penuh tanggung jawab
k.   Pemantapan hubungan yang dinamis dan harmonis dengan teman sebaya, orang tua dan masyarakat sekitar
l.    Orientasi tantang kehidupan berkeluarga
Ragam permasalahan tersebut apabila dikelompokkan ke dalam pencapaian tugas perkembangan dan standar kompetensi kemandirian murid sebagai berikut :
1.   Landasan hidup religius
2.   Landasan perilaku etis
3.   Kematangan emosional
4.   Kematangan intelektual
5.   Kesadaran tanggung jawab
6.   Peran sosial sebagai pria atau wanita
7.   Penerimaan diri dan pengembangannya
8.   Kemandirian perilaku ekonomis

STRATEGI DAN TEKNIK BIMBINGAN DAN KONSELING PRIBADI
A.    JENIS LAYANAN DAN STRUKTUR BIMBINGAN
1.   Layanan Dasar Bimbingan
Yaitu layanan umum yang diperuntukan bagi semua murid. Strategi : bimbingan klasikal, bimbingan kelompok, berkolaborasi dengan guru bidang studi, kerja sama dengan orang tua. Tujuan layanan dasar bimbingan adalah membantu seluruh murid dalam  mengembangkan keterampilan dasar untuk kehidupan.
Contoh materi program bimbingan perkembangan di MI/SD mencakup :
a.   Harga diri (self-esteem)
b.   Motivasi berprestasi
c.   Keterampilan pengambilan keputusan
d.   Keterampilan pemecahan masalh
e.   Keefektifan dalam hubungan antara pribadi
f.    Keterampilan berkomunikasi
g.    Keefektifan dalam memahami lintas budaya
h.    Perilaku yang bertanggung jawab
2.    Layanan Responsif
Yaitu layanan yang diarahkan untuk membantu murid mengatasi masalah-maslah yang dihadapi pada saat itu. Tujuan komponen layanan responsif adalah mengintervensi masalah-masalah atau kepedulian pribadi murid yang muncul segera dan dirasakan saat itu.
3.   Layanan perencanaan Individual
Yaitu layanan yang dimaksudkan untuk membantu murid mengembangkan dan mengimplementasikan rencana pribadi.
Tujuan layanan perencanaan individual adalah membimbing murid untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana pengembangan pribadi oleh dirinya sendiri. Melalui layanan perencanaan individual, murid dapat :
a.   Mempersiapkan pendidikan, karir, tujuan sosial pribadi yang didasarkan atas pengetahuan akan dirinya, informasi tentang sekolah, dunia kerja, dan masyarakatnya
b.   Merumuskan rencana untuk mencapai tujuan jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang
c.   Menganalisis apa kekuatan dan kelemahan dirinay dalam rangka pencapaian tujuannya
d.   Mengukur tingkat pencapaian tujuan dirinya
e.   Mengambil keputusan yan mereflesikan perencanaan dirinya
4.   Komponen Dukungan Sistem
Yaitu komponen yang berkaitan dengan aspek manajerial yang mencakup antara lain pengembangan program, pengembangan staf, alokasi dana dan fasilitas, kerja sama denga orang tua dan sumber lainnya, riset dan pengembangan. Layanan mencakup :
a.   Konsultasi dengan guru-guru lain
b.   Dukungan bagi program pendidikan orang tua dan upaya-upaya masyarakat yang berhubungan
c.   Partisipasi dalam kegiatan sekolah dalam rangka peningkatan perencanaan dan tujuan
d.   Implementasi dan program standarisasi instrumen tes
e.    Kerja sama dalam melaksanakan riset yang relevan

B.   TEKNIK / STRATEGI BIMBINGANDAN KONSELING PRIBADI
Beberapa macam teknik bimbingan yang dapat digunakan untuk membantu perkembangan murid, yaitu :
1.   Konseling Individual
Konseling individual adalah merupakan bantuan yang sifatnya terapeutik yang diarahkan untuk mengubah sikap dan perilaku murid
2.   Konsultasi
Konsultasi merupakan salah satu teknik bimbingan yang penting sebab banyak masalah karena sesuatu hal akan lebih berhasil jika ditangani secara tidak langsung oleh konselor
3.   Nasihat
Nasihat merupakan salah satu teknik bimbingan yang dapat diberiakn oleh guru. Pemberian nasihat hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.   Berdasarkan masalah atau kesulitan yang dihadapi oleh murid
b.   Diawali dengan menghimpun data yang berkaitan dengan masalah yang dihadapi
c.   Nasihat yang diberikan bersifat alternatif yangdapat dipilih oleh murid, disertai kemungkinan keberhasilan dan kegagalan
d.  Penentuan keputusan diserahkan kepada murid, alternatif mana yang akan diambil
e.   Hendaknya murid mau danmampu mempertanggungjawabkan keputusan yang diambilnya
4.   Bimbingan Kelompok
       Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap murid yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dilaksanakan dalam tiga kelomppok, yaitu kelompok kecil (2-6 orang), kelompok sedang (7-12 orang), dan kelompok besar (13-20 orang) aaupun kelas (21-40 orang)
5.   Konseling Kelompok
Konseling kelompok merupakan upaya bantuan kepada murid dalam rangka memberikan kemudahan dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Prosedur konseling kelompok sama dengan bimbinga kelompok yaitu terdiri dari :
1)   Tahap pembentukan
2)   Tahap peralihan
3)   Tahap kegiatan
4)   Tahap pengakhiran
6.   Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial merupaka salah satu kegitan utama dalam keseluruhan kerangka pola layanan bimbingan  belajar, serta merupakan, rangkaian kegiatan lanjutan logis dari usaha diagnostik kesulitan bellajar mengajar.
Strategi dan teknik pengajaran dapat dilakukan secara preventif, kuratif dan pengembangan. Tindakan pengajaran remedial dikatakan bersifat kuratif jika setelah program PBM utama selesai diselenggarakan. Pendekatan preventif ditujukan kepada murid tertentu yang diperkirakan akan mengalami hambatan terhadap pelajaran yang akan dipenuhinya. Pendekatan pengembangan merupakan tindak lanjut dari upaya diagnostik yang dilakukan guru selama berlangsung PBM.
7.   Mengajar Bernuansa Bimbingan
Secara umum bimbingan yang dapat diberikan guru sambil mengajar adalah :
a.   Mengenal dan memahami murid secara mendalam
b.   Memberikaan perlakuan dengan memperhatikan perbedaan individual
c.   Memperlakukan murid secara manusiawi
d.   Memberi kemudahan untuk mengembangkan diri secara optimal
e.    Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan

Individu dan karir

Pandangan atau pemikiran seputar individu dan karir beberapa beragam, ada yang memiliki kesamaan dan bahkan ada yang mengalami pengembangan. Frank Parson misalkan berasumsi bahwa dalam menentukan karir individu, maka hal yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan korelasi terhadap kemampuan, dan tuntutan ideal dari sebuah pekerjaan, kemudian adapula pandangan kelompok Ginzberg, yang mengklaim cara pemilihan jabatan itu berjenjang, misalkan ada tahap fantasi(0-11 tahun), tahap tentatif(11-17 tahun), tahap realistis(17-25 tahun). Kemudian ada Anna Roe, yang mengatakan bahwa perlakuan orangtua terhadap anak sangat mempengaruhi pemilihan karir(meskipun akhirnya juga disangkal oleh Anna Roe sendiri). Kemudian adapula teorinya Donald Super (bagi penulis hampir mirip dengan teori kelompok Ginzberg, Cuma berbeda pada prinsip, serta tidak adanya pengakuan akan fase decline, dalam teori kelompok Ginzberg. untuk mengujinya lebih jauh memerlukan studi tentang metodologi yang digunakan oleh masing-masing). Donald Super memiliki pandangan akan perkembangan karier, growth, eksplorasi, pemantapan, pembinaan, kemunduran. Masih ada beberapa lagi pemikiran yang menyangkut individu dan karir didalam bimbingan konseling karir, namun pandangan Donald Super akan Vocational Maturity, bagi penulis merupakan konsep yang praktis dalam mendapatkan keterangan mengenai sejauh mana individu dan karir berhubungan. Vocational Maturity, atau kematangan vokasional, memberikan pedoman bahwa keberhasilan individu mengerjakan pekerjaan secara bertanggungjawab dan dengan kesadaran penuh dapat menjadi indikasi kematangan/pemantapan dengan karir tersebut.
Bagaimana Islam memandang?
Untuk catatan tambahan mengenai mengapa bimbingan konseling karir (BK karir), diubah-judulkan menjadi bimbingan konseling islam karir (BKI Karir)?. pertimbangan praktisnya adalah karena bimbingan konseling islam merupakan bidang yang sedang penulis tekuni, dan yang kedua ini adalah upaya menggelorakan perspektif islam didalam disiplin ilmu, sehingga mungkin jika dianggap meng-asimilasi disiplin ilmu tidak juga benar sepenuhnya. setidaknya konsep integrasi-interkoneksi memberikan kemudahan dalam mendekati disiplin ilmu dengan “mengintervensinya” melalui pendekatan similarisasi. (tapi bukan sekedar menyamakan konsep secara apa adanya tapi juga tetap mengindahkan pendekatan konfirmatif dan korektif).
Pada bagian ini akan menjadi sangat panjang jika penulis harus mencoba secara mendalam mengusutnya, selain juga karena keterbatasan kemampuan dalam kajian lintas perpspektif juga karena keterbatasan akan waktu. maka secara singkat disini akan dibahas mengenai mengapa BK Karir diubah-judulkan menjadi BKI Karir.
Alasan pertama muncul secara pribadi dari penulis ketika membaca buku karangan Malik Badri (1996),Dilema Psikolog Muslim (sebelumnya ini merupakan karya terjemahan dari The Dilemma of Muslim Psychologists 1979, penulis belum mendapatkan informasi apakah karya ini telah mendapatkan revisi atau belum), kemudian ada buku Anwar Sutoyo, Bimbingan Konseling Islami Teori & Praktik(2009), dan banyak lagi, Zakiah Darajat, Jalaludin Rakhmat, Hannah Djumhana Bastaman dlsb, yang pada intinya melihat ada ketidakutuhan dalam melihat teori-teori psikologi mengenai manusia. sehingga menyebabkan kesalahan fatal dalam kelanjutan implementasinya dalam applied science.
Dalam konteks bimbingan karir, apakah individu yang memilih pekerjaan berdasarkan pada rasa puas, Vocational Satisfication sudah terselesaikan problemnya?. dalam bimbingan konseling islami (islam atau islami juga belum akan dibahas dalam tulisan ini), tema pokok mengenai manusia adalah tentang kembali kepada fitrah(Anwar Sutoyo, 2010:23,41), kembali pada fitrah berarti mengarahkan manusia berdasarkan pada potensi bawaannya (pada bagian ini harus penulis akui amat sangat luas jika membahas ini terutama karena ini menyangkut Al-Qur’an, maka kaidah-kaidah penggunaannya pun perlu dipertegas akan tetapi untuk menghindari terlalu luasnya cakupan pembahasan maka terkait metode, model tafsir silahkan melihat pada buku Anwar Sutoyo, Bimbingan Konseling Islami Teori & Praktik). konsep kembali pada fitrah ini berimplikasi pada keseluruhan padangan dalam bimbingan konseling islam, termasuk bimbingan konseling islam karir (BKI Karir).
Juga berarti dalam konteks bimbingan konseling islam karir (BKI Karir), individu sebagai ciptaan Allah Swt tidak mungkin lepas dari tuntutannya sebagai makhluk yang hanya memiliki fungsi sebagai pengabdi. dengan kata lain segala macam karir tidak bisa dipisahkan dengan nilai-nilai ini. pemahaman yang ditawarkan BKI Karir adalah bahwa semua pekerjaan, karir, jabatan itu ditujukan untuk mengabdi dan mencari keridhoan Tuhan.
Dengan memulai pembahasan bimbingan konseling karir dalam tanah islam tidak lantas juga memandang jauh teori-teori yang sudah ada. akan tetapi perlu diingat teori-teori yang sudah dibangun dalam bimbingan konseling karir pun banyak mendapatkan sanggahan karena ketidakutuhannya. semisal teori Anna Roe, (dalam catatan WS. Winkel) diakui oleh Anna Roe sendiri memiliki kekurangan. berupa tidak memperhatikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi pilihan jabatan.



Pengertian Bimbingan Karier.

Dalam buku Bimbingan Karier dijelaskan :

“Bimbingan Karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18).
Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pelaksanaan  Bimbingan Karier di Sekolah adalah proses membantu siswa agar memahami diri dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemantapan cita-citanya.
Terkait dengan pengertian Bimbingan Karier di atas maka yang dimaksud dengan Bimbingan Karier dalam penelitian ini adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa.

Tujuan Bimbingan Karier

Secara umum tujuan  Bimbingan Karier di Sekolah sebagai berikut: “Membantu siswa dalam memahami diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan, merencanakan dan pengarahan kegiatan-kegiatan yang menuju kepada karier dan cara hidup yang akan memberikan rasa kepuasan karena sesuai, serasi, dan seimbang dengan dirinya dan lingkungannya”. (Sukardi,1984 : 31). Sedangkan tujuan khusus yang menjadi sasaran pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah menurut Drs. Dewa ketut Sukardi, adalah :
  • Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dirinya sendiri (self konsept ), 
  • Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya tentang dunia kerja, 
  • Siswa dapat mengembangkan sikap dan nilai diri sendiri dalam menghadapi pilihan lapangan kerja dalam persiapan memasukinya, 
  • Siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir agar mampu mengambil keputusan tenntang jabatan yang  sesuai dengan dirinya dan tersedia dalam dunia kerja, 
  • Siswa dapat menguasai keterampilan dasar yang penting dalam pekerjaan terutama kemampuan berkomunikasi, berkerja sama berprakarsa dan sebagainya.
Prinsip-Prinsip Bimbingan Karier
Agar Bimbingan Karier di Sekolah dapat berfungsi dcngan baik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, maka beberapa pandangan tentang prinsip-prinsip Bimbingan Karier perlu diperhatikan para pembimbing khususnya dan administrator Sekolah pada umumnya terutama dalam penyusunan program Bimbingan Karier di Sekolah.
Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karier  di Sekolah di antaranya adalah :
  • Seluruh siswa hendaknya mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya dalam pencapaian kariernya secara tepat.
  • Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai terhadap dirinya sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial dan perencanaan karier.
  • Siswa secara keseluruhan dibantu untuk memperoleh pemahaman tentang hubungan antara pendidikan dengan kariernya.
  • Siswa pada setiap tahap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang berorientasi pada karier secara berarti dan realistik.
  • Program Bimbingan Karier hendaknya memiliki tujuan untuk merangsang pendidikan siswa .
  • Program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya berpusat di kelas, dengan dikoordinasi oleh pembimbing disertai partisipasi orang tua dan kontribusi masyarakat.
Program Bimbingan Karier di Sekolah

Sesuai dengan tujuan dari pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah, yaitu secara umum bertujuan untuk membantu para siswa untuk memperoleh pemahaman diri dan pengarahan diri dalam proses persiapan diri untuk bekerja dan berguna dalam masyarakat maka dari itu untuk mencapai tujuan tersebut perlu kiranya disusun suatu program Bimbingan Karier yang di rencanakan dengan matang.
Dengan demikian penyusunan program layanan Bimbingan Karier di Sekolah memegang peranan penting dalam rangka keberhasilan pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah.
Penyusunan suatu program Bimbingan Karier di Sekolah hendaknya didasarkan pada beberapa prinsip diantaranya sebagai berikut:
  • Program Bimbingan Karier hendaknya direncanakan sebagai suatu proses yang berkesinambungan dan terintegrasi.
  • Program Bimbingan Karier hendaknya disusun dengan melibatkan siswa dalam proses perkembangannya.
  • Program Bimbingan Karier hendaknya menyajikan berbagai macam pilihan tentang kesempatan kerja yang ada dalam lingkungan serta dalam dunia kerja yang menjadi cita-cita para siswa.
  • Program Bimbingan Karier hendaknya mempertimbangkan aspek pribadi siswa secara totalitas. Dengan demikian para siswa akan memiliki kemampuan untuk mengenal berbagai potensi, bakat, minat, kebutuhan diri serta nilai-nilai hidupyang dicita-citakannya.
  • Program Bimbingan Karier hendaknya diwujudkan untuk melayani semua siswa.
Pilihan Individu dan Perencanaan Karier
Selama menelusuri kehidupan, beberapa orang memiliki pilihan atau kesempatan untuk memilih dari pada yang lain.Contoh, diantara siswa memiliki beberapa pilihan untuk memilih seperti jurusan, jenis pekerjaan, serta bercita-cita untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, tapi bukan berarti pilihan-pilihan tersebut akan dapat dipenuhi tanpa ada dasar yang memotivasi diri dalam diri siswa itu sendiri.
Sehubungan dengan hal ini maka sangat tepatlah tujuan dilaksanakan Bimbingan Karier di Sekolah-sekolah dalam rangka membantu mengarahkan cita-cita para siswa. Hal berikut ini mungkin akan dapat membantu siswa di Sekolah diantaranya :
  • Perencanaan Karier dapat membantu siswa mempersiapkan pengambilan   keputusan.
  • Perencanaan Karier dapat membantu siswa mengembangkan beberapa   kepercayaan dalam diri sendiri.
  • Perencanaan Karier dapat membantu siswa menemukan beberapa makna dari  aktivitas siswa di Sekolah.
  • Perencanaan Karier dapat memberikan ketenangan bagi diri siswa untuk mengenal kesempatan-kesempatan yang baik yang ditemukannya di Sekolah maupun di luar Sekolah.
  • Perencanaan Karier dapat membantu siswa menentukan apa yang seharusnya dilakukan sekarang dalam kaitannya dengan apa yang diinginkan selanjutnya.
Cara Pelaksanaan Bimbingan Karier

Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah terdiri dari dua macam tehnik pendekatan, yaitu pendekatan individual dan pendekatan kelompok. Pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier akan memungkinkan masalah yang bersangkut paut dengan karier dapat ditangani untuk semua siswa di Sekolah. Supaya memiliki keterampilan dalam proses pengambilan keputusan mengenai apa yang dicita-citakan pekerjaan, jabatan atau karier yang utama dimasa depan. Untuk mencapai tujuan itu para siswa perlu memahami dirinya sendiri dan lingkungannya serta dapat mengambil keputusan yang bemakna bagi dirinya.
Berdasarkan kelompok dalam Bimbingan Karier di Sekolah nampaknya menjadi suatu pendekatan bimbingan yang esensial karena dapat memberikan bantuan layanan kepada semua siswa di Sekolah. Maka dari itu pendekatan kelompok dalam Bimbingan Karier dapat meningkatkan konselor propesional secara maksimal.




Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah sebagai berikut:
“Cara pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah dapat ditempuh melalui dua pendekatan yakni: Pendekatan Individual yaitu dengan penyuluhan karier dan pendekatan kelompok dengan kegiatan:
(1). Paket belajar
(2). Pengajaran unit
(3). Papan bulletin
(4).Hari Karier dan
(5).Karya Wisata Karier. (Agus suyanto, 1989: 23).

Pendapat  di atas menekankan bahwa Bimbingan Karier dilaksanakan melalui dua cara pendekatan sebagai berikut:
a.      Pendekatan Individual
yaitu: Melalui penyuluhan karier. Bantuan dengan penyuluhan karier melalui dua cara:
  • Konseling tentang pemecahan kesulitan dengan tujuan mengatasi masalah yang dihadapi siswa.
  • Bantuan perorangan agar masing-masing siswa dapat memahami dirinya, memahami dunia kerja dan mengadakan penyesuaian antara dirinya dengan dunia kerja.
b.    Pendekatan Kelompok 
  • Paket Belajar, maksudnya pelaksanaan Bimbingan Karier, menggunakan lima Pendekatan Belajar yaitu:(a). Pemahaman diri, (b). Nilai-nilai, (c). Pemahaman lingkungan, (d). Hambatan dan cara mengatasinya, (e). Merencanakan masa depan.
  • Pengajaran Unit, setiap bidang studi memiliki suatu pokok bahasan yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar hendaknya memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan selama proses belajar memberikan informasi yang berkaitan dengan suatu pekerjaan sehubungan dengan dengan materi yang disampaikan.
  • Papan Buletin, maksudnya melalui papan buletin petugas BK memasang informsi. Informasi tentang berbagai jenis pekerjaan yang bahannya diambil dari guntingan. Tentang suatu pekerjaan,dan sebagainya.
  • Hari Karier, maksudnya kegiatan untuk mengisi hari-hari tertentu yang diisi dengan ceramah dari sumber tentang suatu pekerjaan.
  • Karya Wisata, maksudnya para siswa diajak berkunjung ketempat suatu pekerjaan untuk melihatdari dekat tentang suatu pekerjaan.

7.    Hubungan Antara Hasil Bimbingan Karier Dengan Pengambilan Keputusan Dan  Lapangan Pekerjaan.
Para siswa yang melanjutkan pendidikannya, maupun yang langsung bekerja, tidak langsung demikian saja tetapi melalui suatu proses pengambilan keputusan mengenai suatu pekerjaan yang dipilihnya. Hal tersebut sangatlah kompleks dan memerlukan sebanyak-banyaknya informasi, pengetahuan,  pertimbangan,  dan didalamnya terkandung suatu harapan dan keyakinan atas apa yang di perbuat.
Hasil Bimbingan Karier merupakan salah satu input (sejumlah pengarahan informasi bagi siswa yang bersangkutan, terutama informasi tentang keadaan dirinya, pendidikan lanjutan dan lapangan pekerjaan, baik keputusan untuk melanjutkan pendidikan maupun keputusan memasuki lapangan pekerjaan. Kedua-duanya memerlukan pertimbangan lebih dahulu, terutama berkaitan dengan kemampuan diri (Keadaan diri) individu siswa yang bersangkutan.Bagi mereka yang lansung memilih lapangan pekerjaan akan menilai dirinya sendiri bidang pekerjaan apa yang cocok dengan dirinya. Bakat memberikan kecendrungan untuk memperoleh keberhasilan (Belajar / bekerja) dalam bidang tertentu. Minat memberikan kecendrungan senang atau tidak senang pada pelajaran / pekerjaan tertentu. Hal ini sangat penting untuk pengambilan keputusan tentang pekerjaan yang dicita-citakannya.
Dengan melihat kemungkinan-kemungkinan di atas maka terdapat empat jalur yang dapat ditempuh para siswa SMU/MA setelah menamatkan pendidikannya, yaitu:


a.   Para siswa yang lansung terjun ke Lapangan Kerja.
b.   Para siswa yang mengambil kursus / latihan / penataran sebelum bekerja.
c.   Para siswa yang memilih melanjutkan pendidikannya ke tingkat akademi / sarjana muda.
d.   Para siswa yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi jenjang strata satu / S1.